Selasa, 03 April 2012

Tiga Siswa SMAN 8 Pekanbaru Rebut Hadiah Utama DCR 2012


Tiga wakil SMAN 8 Pekanbaru yang mengikuti Darmasiswa Chevron Riau (DCR), berhasil menyabet hadiah utama mengalahkan peserta lainnya dari seluruh Riau. Ketiga wakil SMAN 8 Pekanbaru itu adalah Aulia Widyaputra (15 tahun), Mahdiah Aulia, T Rizki Fahril Mukti. Tepuk tangan seketika membahana memenuhi auditorium Rumbai Country Club (RCC), Selasa (3/4/12).

Peringkat kedua diraih lima siswa yaitu Tengku Ahmad Madya P (SMA Plus Riau, Pekanbaru), Nodia Adillah Syukri (SMAN 1 Dumai, Dumai), Rizky Amalia (SMAN 1 Bagan Sinembah, Rokan Hilir), Edli Arrafi (SMAS Cendana Mandau, Bengkalis) dan Marfuah Lubis (SMAN Binsus Dumai, Dumai).

Sedangkan peringkat ketiga diraih oleh tujuh siswa yaitu Nelson Silaen (SMAN 2 Mandau, Bengkalis), Teguh Deo Prambudi (SMAN 1 Pasir Penyu, Indragiri Hulu), Atika Rahayu (SMAN 4 Siak, Siak), Alfina Hadiarti D (SMAN 1 Tembilahan Hulu, Inhil), Oci Kurniadi (SMAN 1 Bukit Batu, Bengkalis), Fitriani (SMAN 1 Bangkinang, Kampar) dan Risna Ilin Dasopang (SMAN 2 Ujungbatu, Rokan Hulu).

Aulia Widyaputra saat diberikan kesempatan mengucapkan sepatah kata, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PT CPI sebagai penyedia beasiswa. Ia ingin kuliah di ITB untuk meraih cita-citanya sebagai insinyur.

“Dengan ilmu sebagai insinyur, saya ingin membantu banyak orang agar dapat hidup lebih baik,” katanya dalam Bahasa Inggris.

Menurut Aulia, sebagai peraih hadiah utama DCR 2012, ia tidak saja mendapatkan uang pendidikan sebesar Rp15 juta/tahun selama empat tahun, namun lebih dari itu, juga mendapatkan banyak pengalaman, ilmu dan 60 teman baru yang selama ini sangat asing baginya.

Presiden Direktur PT CPI Abdul Hamid Batubara, dalam sambutannya mengaku sangat bangga dengan para utusan dari berbagai sekolah di Riau yang ikut dalam program DCR ini.

“Program ini kami buat untuk membina, mengembangkan dan berkontribusi kepada generasi muda bangsa. Kita ingin anak-anak bangsa ini punya mimpi dan kita akan ambil bagian dalam upaya mewujudkan mimpi itu,” katanya.

Abdul Hamid sempat meneteskan air mata saat menceritakan kisah salah satu pemenang utama DCR 2011 Sri Mulyanti (dari SMAN1 Pekanbaru), yang kini telah berhasil masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

“Sri Mulyanti adalah mutiara yang kita selamatkan,” katanya dengan suara bergetar. Perlu dicatat, Sri Mulyanti berasal dari keluarga sederhana. Kedua orangtuanya bekerja sebagai pemulung di Pekanbaru.

Saat digelar videoconference dengan Sri Mulyanti yang berada di Padang, Abdul Hamid bersama Gubernur Riau diwakili Asisten 1 Bidang Pemerintahan Feizal Qomar Karim, berdialog dengan Sri yang membuat seluruh hadirin sangat antusias mengikuti.

Sri mengucapkan terima kasih pada PT CPI yang telah sangat membantunya mewujudkan cita-cita menjadi seorang dokter. Ia mengaku sangat antusias mengikuti pelajaran di kampusnya. Sri juga berkesempatan memberikan semangat dan motivasi pada adik-adiknya penerima DCR 2012.

Suasana haru seketika menyelimuti auditorium RCC saat Sri ‘dipertemukan’ dengan kedua orangtuanya, melalui videoconference itu. Sri yang tak menyangka, langsung menangis dan seluruh hadirin seolah turut merasakan keharuan gadis itu.

Sementara itu Gubernur Riau diwakili Asisten I Feizal Qomar Karim, berharap PT CPI berpartisipasi lebih banyak lagi untuk dunia pendidikan di Riau dan menjalin kemitraan dengan pemerintah. Pasalnya, walaupun di satu sisi prestasi siswa Riau cukup baik di tingkat nasional, namun masih ada sekitar 32 persen anak usia SMA yang tidak sekolah. ***