Merayakan ulang tahunnya yang ke-25, Bahana Cendana Kartika Marching Band yang merupakan salah satu unit kegiatan Sekolah Cendana, digelar coaching clinic dan latihan bersama (latber) dengan unit-unit marching band lainnya di Riau.
Coaching clinic dan latber ini merupakan kegiatan kedua yang digelar BCK Marching Band, setelah kegiatan serupa yang digelar tahun lalu berjalan sukses. Tahun ini, digelar kembali acara serupa dengan tujuan agar kemampuan para anggota marching band di Riau dapat meningkat. Antusiasme para peserta tahun ini juga sangat baik, dibuktikan dengan jumlah peserta yang bertambah signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Dikatakan Wakil Ketua BCK Marching Band Agus Susanto, mereka ingin merasakan indahnya berbagi dengan sesama komunitas pecinta marching band di Riau. Sengaja acara ini dibuat agak besar, karena sekaligus merupakan peringatan ulang tahun BCK Marching Band yang ke-25.
“Antusiasme para peserta juga luar biasa. Tahun lalu yang mendaftar untuk ikut latber sekitar 400 orang, tapi yang datang sekitar 900 orang. Sekarang, yang mendaftar sudah 800 orang,” katanya.
Latber akan digelar di Gelanggang Remaja di Jalan Jenderal Sudirman, Simpang Tiga, Pekanbaru. Latber ini digelar setelah seharian ini para peserta yang datang dari berbagai daerah di Riau, mengikuti coaching clinic yang dibagi atas beberapa kelas.
Masing-masing kelas dipandu oleh instruktur berpengalaman seperti Adi Yunimon (percussion clinician), Andreas Manalu (brass clinician), Diana Sari (color guard clinician) dan Fatadji (pit percussiona clinician).
Dalam latber besok, para peserta akan mempelajari dan memainkan materi lagu dan koreografi bersama-sama sehingga dapat mempersembahkan pertunjukan marching band yang sangat besar pada akhir latihan bersama.
Dikatakan Pembina BCK Marching Band Thecla Mirawaty, dari sekian banyak peserta coaching clinic dan latber itu, ada sekelompok anak dari Kota Batak, Kabupaten Kampar, yang datang dengan tujuan untuk melatih teman-temannya di marching band yang bahkan belum terbentuk.
“Sekolah mereka baru akan dibangun. Tapi mereka sudah punya visi bahwa nanti sekolah itu akan memiliki kegiatan ekskul marching band. Makanya mereka datang untuk berlatih di sini untuk nanti akan diajarkan lagi pada kawan-kawan mereka,” terang Thecla.
Agus Susanto mengaku sangat kagum pada anak-anak itu. Pasalnya, coaching clinic itu sebenarnya ditujukan untuk para pelatih marching band untuk kemudian diajarkan ke anggota unit mereka. Namun yang datang dari Kota Batak justru anak-anak usia SD yang bahkan belum memiliki sekolah dan unit marching band sendiri.
“Ini luar biasa saya kira. Kita patut mengapresiasi. Saya bilang ke mereka, ‘kalian anak-anak hebat, kalian kelak akan menjadi pemimpin’,” katanya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar