Menarik apa yang disampaikan Ustad Yusuf Mansyur Selasa (1/8) pagi. Dikatakannya, pada malam Lailatul Qadar, sepasukan malaikat turun ke bumi hingga terbit fajar, untuk memberikan rahmat Allah SWT kepada hamba-hamba yang malam itu mengisi harinya dengan zikir dan kebajikan. Merugilah orang-orang yang tak ambil pusing, bahkan tak percaya.
Ustad Yusuf Mansyur menceritakan sebuah kisah seorang ibu dengan anaknya, yang Ramadan tahun itu memutuskan untuk menolak menerima zakat. Alasannya sederhana, ingin hidup lebih baik dari tahun sebelumnya. "Kita harus berubah dari penerima zakat menjadi pemberi zakat Nak," katanya pada sang anak.
Siang itu, walaupun tak punya uang di saku, ia dan anaknya pergi ke pasar. Mungkin hatinya telah digerakkan Allah untuk tetap pergi. Tiba di pasar, ia masuk ke sebuah toko dan memilih-milih beberapa pakaian yang dipajang. Saat menanyakan harganya pada si pemilik toko, orang itu menjawab, "Pakaian itu harganya Rp200 ribu. Barusan ada orang yang belanja di toko ini dan ia memberikan amanah kepada saya untuk memberikan barang apa saja senilai Rp1 juta kepada orang pertama yang datang ke toko ini setelah kepergiannya. Karena ibu orang yang pertama datang setelah orang itu, maka Ibu berhak belanja apa saja di toko ini senilai Rp1 juta, silakan dipilih."
Saya tidak tahu, cerita itu benar adanya atau hanyalah karangan belaka. Namun bila kita bicara soal kekuasaan Allah SWT, maka itu hanyalah perkara kun fayakun. Tak ada yang tak mungkin. Ilmu manusia dibandingkan ilmu Allah, ibarat setetes air di tengah samudra luas. Sungguh tak sebanding. Jadi harusnya kita malu bicara logika, masuk akal atau tidak, bila bicara soal kekuasaan Allah.
"Kita tidak tahu, apakah si pemilik toko itu manusia atau malaikat yang berwujud manusia. Kita juga tidak tahu apakah orang dermawan yang memberikan amanah itu manusia atau malaikat. Bahkan bisa jadi seluruh pasar itu isinya malaikat, wallahualam," kata Ustad Yusuf lagi.
"Allah memang tidak membuka tabir rahasia itu kepada manusia, seperti di film-film, wujud malaikat digambarkan seperti manusia dengan sayap di punggungnya. Allah sengaja tidak membuka tabir itu kepada kita," terusnya.
Dikisahkan, pasukan malaikat itu dipimpin Jibril, turun ke bumi pada 10 hari terakhir Ramadan. Kita tidak tahu kapan tepatnya. Mari sama-sama kita berburu para malaikat itu, dengan memperbanyak amal ibadah, zikir dan kebajikan.
Saat ini London sedang menjadi pusat perhatian dunia, karena sedang digelar Olympiade 2012. Sebagian penggila olah raga tentu ada yang menyetel alarm agar dapat menyaksikan pertandingan-pertandingan pilihan yang disiarkan secara langsung di televisi. Selagi menonton pertandingan tidak mengurangi waktu untuk beribadah, tidak melalaikan dari salat dan zikir, tak masalah. Persoalannya, sebagian kita rela menonton televisi hingga larut malam, lalu tidak sahur dengan alasan masih mengantuk, lalu Salat Subuh saat langit sudah terang. Mengapa di bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini, alarm juga kita setel untuk mengingatkan bahwa Sang Pencipta kita sedang membuka pintu rahmatnya lebar-lebar, menunggu kita memohon kepadaNya?
"Mintalah kepadaKu, pasti akan Aku kabulkan," janji Allah. Saya percaya itu, sangat percaya. Bagaimana dengan Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar