Selasa, 29 Desember 2009

Marhaban Ya Ramadhan..

Besok sudah Ramadhan. Si sulung gembira karena tak masuk sekolah sebulan lebih. Sudah dirancangnya berbagai kegiatan yang akan dilakukan sepanjang Ramadhan ini, seperti pergi ke Perpustakaan Soeman HS, Shalat Tarawih di Masjid An Nur, main dengan adiknya, dan mencari makan untuk buka di pasar-pasar kaget.
Memang itu selalu ritualnya kalau Ramadhan tiba. Walau sudah kelas tiga, ia ternyata masih diliburkan. Tak ada aktivitas apapun untuknya yang diwajibkan pihak sekolah.
Berbeda dengan sepupunya di provinsi sebelah, yang diwajibkan untuk ikut Pesantren Ramadhan selama beberapa pekan dalam Bulan Puasa ini. Selain mengikuti Pesantren Ramadhan, ia harus pula mengikuti khotbah di masjid dan menuliskannya.
Si Sulung ingin pula seperti itu. Apalagi setelah saya bercerita, pengalaman masa kecil dulu, ramai-ramai mencatat khotbah di masjid. Cerita itu tentu saja dibumbui dengan kenakalan-kenakalan saya zaman 'jahiliyah' dulu yang membuat ia tertawa geli.
Dulu saat ia masih kelas dua, saya katakan, mungkin nanti setelah kelas tiga, gurunya akan menugaskan ia mencatat khotbah selama Ramadhan ini. Tapi ternyata tidak ada sama sekali. Demikian pula dengan hafalan surat-surat pendek, nol.
Bagaimana dengan TPA? Libur total, tanpa ada beban tugas yang harus dikerjakan para siswa sepanjang Ramadhan ini. Justru di bulan dimana Allah melipatgandakan pahala orang-orang yang melakukan amal saleh, TPA diliburkan. Justru di bulan dimana orang beramai-ramai mendatangi masjid, anak-anak disingkirkan.
Saya kecewa, karena si Sulung tak merasakan perbedaan antara libur Ramadhan dengan libur panjang usai kenaikan kelas. Tak ada istimewanya. Kondisi ini sangat berbeda dengan zaman saya kecil dulu. Libur Ramadhan sungguh menyenangkan, karena hari-hari diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan, mulai dari mengaji bersama, meramaikan masjid, mendengarkan kisah-kisah Nabi, dan tentu saja, berbuka bersama para anak yatim dan teman-teman.
Apakah memang seperti inilah tuntutan zaman sekarang? Apakah terlalu dini mengajarkan anak-anak indahnya Ramadhan pada siswa kelas tiga SD? Lalu kapankah waktu yang tepat itu? Saya bertanya dan menunggu jawabannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar