satu persatu pergi
dengan perih dan luka hati
namun kalian masih merasa benar
merasa kuat, hebat
menganggap hanya kami yang membutuhkan kalian
hanya di tangan kalian Allah menitipkan rezeki bagi kami
hanya kalian yang mau menampung kami
padahal tidak demikian
dan tak pernah demikian
kami datang dengan komitmen dan harga diri
kami peduli
namun setiap hari ada caci maki
ada hak-hak yang dikebiri
ada jiwa-jiwa yang dizalimi
terpasung karena kondisi
kini
satu demi satu membuka mata
memberanikan diri
Allah tidak buta
Dia menjadi saksi
dan Dia berjanji, tak ada perintang doa orang-orang yang terzalimi
apakah kalian mengerti?
(belajar lagi bikin puisi...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar