Minggu, 03 April 2011

Coaching Clinic dan Latber BCK Marching Band Meriah



Pekanbaru-Lima ratusan peserta latihan (latber) bersama Marching Band Bahana Cendana


Kartika (MB BCK) terlihat memenuhi halaman Gelanggang Remaja di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Minggu (3/4) sore.
Sehari sebelumnya, Sabtu (2/4), dua ratusan peserta dari Riau dan Riau Kepulauan, terlihat serius mengikuti coaching clinic yang digelar MB BCK dalam rangka perayaan ulang tahunnya yang ke-24, di MovieTheatre-Rumbai Camp Pekanbaru.
Para peserta ini berdatangan hampir dari seluruh kabupaten di Riau, yaitu Pekanbaru, Dumai, Duri, Kampar, Bengkalis, Pangkalankerinci, Sungaipakning, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Siak, Kepulauan Meranti, Tanjung Balai Karimun dan Tanjungpinang. Coaching clinic yang pertama kali digelar BCK ini juga merupakan yang pertama kali digelar di Riau. Tidak heran bila antusias para peserta sangat besar.
"Jumlah peserta yang kami targetkan melonjak hingga tiga kali lipat. Ini sungguh menggembirakan, karena apa yang kami buat untuk kemajuan marching band di Riau mendapat sambutan yang luar biasa dari para peserta," kata Ketua Panitia Thecla Mirawaty S.

Standarisasi
Diana Sari Sudibyo dari Garuda Drum Corps, satu dari empat pelatih yang khusus menerangkan tentang color guard, mengatakan, hampir sebagian besar peserta hari itu belum mengetahui bahkan pengetahuan paling dasar tentang marching band. Hal ini sangat layak untuk diketahui para peserta agar dapat mengembangkan diri.
"Sama seperti sepakbola ada FIFA, marching band juga punya organisasi internasional yaitu Drum Corps International. Lembaga ini memiliki aturan dan standarisasi. Jadi melalui coaching clinic ini kita berharap, selain untuk silaturahmi, ini juga menjadi ajang standarisasi unit-unit marching band yang ada di Riau," katanya.
Sementara Andreas Manalu dari Gita Teladan, pelatih khusus brass, mengatakan, marching band yang bagus tidak mesti memiliki peralatan yang bagus dan mahal. "Ibarat mobil, kan ada mobil yang dikategorikan mewah, ekonomis, bahkan mobil bekas pun banyak dijual. Di marching band juga begitu," katanya.
Jadi bukan alasan bila tak memiliki alat, lalu sebuah grup marching band tidak dapat berkembang, atau tampil bagus. Gita Teladan telah membuktikan hal itu. Walaupun tidak memiliki peralatan seperti grup lain yang ditopang dana yang kuat, grup ini mampu tampil sebagai juara dalam berbagai event.
"Gita Teladan ini prestasinya luar biasa. Padahal peralatan mereka biasa saja. Andalannya mereka memang bukan alat, tapi skill masing-masing individunya," puji Diana Sari.
Thecla menambahkan, Gita Teladan juga telah memotivasi para anggota BCK yang memiliki peralatan lebih lengkap, untuk tampil lebih baik. Saat ditanya, apakah coaching clinic ini akan dijadikan ajang tahunan, Thecla mengatakan, pihaknya maunya begitu. "Selain itu, kami juga ingin melihat hasil coaching clinic yang dilakukan hari ini, dalam mengembangkan unit-unit marching band yang ada," terusnya.
Kemarin (3/4), dilakukan latihan bersama (latber), untuk mengaplikasikan materi yang telah dipelajari sehari sebelumnya, bertempat di Gelanggang Remaja, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Panitia mencatat sekitar 500 peserta yang menyatakan akan bergabung dalam latber ini. Latber dimulai sejak pagi dan pada sore harinya, sekitar pukul 5, digelar penampilan hasil latber seharian itu. (yan)

2 komentar: