Kamis, 03 November 2011

Yayasan PCR dan BSM Serahkan Beasiswa Penuh untuk 9 Mahasiswa Baru

Yayasan Politeknik Chevron Riau (YPCR) bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Pekanbaru, Kamis (3/11), menyerahkan beasiswa senilai Rp100 juta untuk sembilan mahasiswa baru kurang mampu PCR. Beasiswa ini berbentuk grant, artinya semua biaya pendidikan yang ditetapkan kampus terhadap mahasiswa, ditanggung sepenuhnya oleh kedua belah pihak, hingga selesai masa kuliah.
"Tentu ada syaratnya sehingga beasiswa itu dapat berkelanjutan. Kami menginginkan para mahasiswa memiliki IPK 3,00 setiap semester. Kalau di bawah itu, beasiswa akan ditangguhkan," kata perwakilan Yayasan PCR Robinar.
Pimpinan Cabang BSM Pekanbaru Atep Heri Herlambang, mengaku sangat senang dengan program ini. Dikatakannya, ini merupakan pilot project mereka di Riau dan diharapkan menjadi pilot project pula di tingkat nasional.
"Selamat buat para penerima. Kalian adalah yang terpilihnya dari yang dipilih. Selesaikan kuliah dengan cepat dan jadilah duta yang dapat menjadikan PCR semakin unggul," pesannya pada para mahasiswa baru itu. Ia juga memesankan untuk tidak melupakan almamater mereka setelah masuk ke dunia kerja nanti.
Setelah itu, seorang dosen pembimbing para mahasiswa ini Zainal, menyampaikan laporan akademis para anak didiknya itu selama satu semester (enam pekan) matrikulasi.
"Rata-rata nilai mereka 73,13. Memang masih jauh dari ekspekstasi, tapi mereka akan mendapatkan lebih banyak setelah kuliah di sini nanti," katanya.
Zainal juga memaparkan bahwa selama masa matrikulasi, para mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Riau ini, diberi pemahaman tentang sistem belajar di PCR. "Banyak yang kaget dan canggung dengan ritme perkuliahan di sini. Tapi lama kelamaan mereka akan beradaptasi dengan lingkungannya," katanya.
Ikhwanul Suenta, mahasiswa PCR yang berasal dari SMAN 9 Pekanbaru, keluar sebagai pemuncak, karena berhasil mendapatkan IPK 4. Selain Ikhwanul, masih ada delapan penerima beasiswa lainnya, yaitu Septio Wardana, Siti Iswahyuni, Timang Sugara, Rian Rivandi, Ary Surbakty, Daud Suheri, Susiyanti dan Ade Patria.
Timang Sugara, salah seorang penerima beasiswa asal Pekanbaru, menceritakan, ia mengetahui tentang pengumuman penerimaan mahasiswa baru dari kalangan kurang mampu itu melalui koran. Seorang temannya menyuruhnya membaca koran yang sudah dua hari lalu terbit dan berisi pengumuman itu. Timang segera mencarinya dan menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan.
"Ternyata itu hari terakhir pendaftaran. Saya segera menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan," kenangnya.
Saat ditanya apakah ia mengalami kesulitan saat menjalani tes, Timang mengatakan tidak terlalu sulit. "Tesnya biasa saja. Saya cuma tidak bisa menjawab soal yang memang saya tidak tahu. Kebetulan saya kan jurusannya waktu SMA Kimia, jadi kalau soal Fisika lumayan tahu. Tapi kalau soal akuntansi, nah itu baru saya gak tahu," katanya sambil tertawa.
Timang, Ikhwan dan teman-temannya menerima dana Rp100 juta untuk bersama dari Yayasan PCR dan BSM. Dana itu diserahkan secara simbolis oleh Pimpinan Cabang BSM Pekanbaru Atep kepada Robinar, disaksikan Ketua Yayasan PCR Azhar.
Pemberian beasiswa di suatu lembaga perguruan tinggi merupakan suatu keharusan, merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2010 serta selaras pula dengan tujuan PCR yakni menghasilkan SDM Riau yang berkualitas. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar