Jumat, 13 Februari 2009

Waspadalah pada Orang Madura

Suatu hari saya pergi ke Surabaya. Bersama rombongan
saya berkeliling kota (city tour) didampingi seorang
pemandu. Sesuai pekerjaannya, pemandu yang merupakan
orang Jawa asli itu menerangkan segala hal tentang
Surabaya berikut sejarah singkatnya. Ini Jembatan
Merah yang bersejarah itu, itu tugu Surabaya yang
terkenal itu, itu jembatan Suramadu yang akan menghubungkan antara
Pulau Jawa dengan Madura, bla-bla-bla…

Saya menyimak dengan tenang. Walaupun tidak mencatat
di buku, tapi otak saya menyimpannya dengan
baik. Dan kemudian, seolah menemukan ide menarik untuk
dibicarakan, ia mulai menerangkan tentang
karakteristik orang Madura. Begini lebih kurang katanya, “Orang
Madura terkenal sebagai orang yang licik. Bila mereka

menemukan suatu kawasan yang tidak ada pemiliknya,
maka mereka akan mengambilalih tempat itu. Hari
pertama mereka akan bersembunyi di dalam sebuah kardus di
lokasi itu, dari pagi sampai malam di dalam kardus
itu. Hari kedua mereka akan membangun gubuk dan hari ketiga
mereka akan menguasai tempat itu. Jadi, ibu-ibu, saya
ingatkan, hati-hati dengan orang Madura.”

“Hei! Itu rasis!” saya langsung protes. Spontan. Saya
jadi ingat bapak penjual sate Madura di Pekanbaru
yang ramahnya bukan main, senyumnya hangat dan satenya
enak. Saya tidak punya hubungan apa-apa dengan bapak
tua itu, tidak punya teman orang Madura, dan tidak
pernah punya urusan dengan orang Madura. Namun ketika
ada orang yang sok paling hebat dan mendiskreditkan orang
Madura, entah mengapa saya jadi senewan.

Ya, itu sudah rasis. Mendiskreditkan suatu suku,
kelompok atau apalah namanya, menurut saya adalah
rasis.

SARA istilah lainnya. Saya tidak habis pikir dengan si
pemandu, mengapa dia harus menerangkan panjang lebar
tentang karakteristik orang Madura pada rombongan yang
tidak sekalipun bertanya soal itu. Yang membuat saya
lebih tidak mengerti jalan pikiran orang itu adalah,
mengapa ia tidak merasa punya kaitan dengan orang
Madura, padahal bagi kita yang orang awam, toh mereka
sama-sama Jawa? Apa orang Jawa Timur lebih tinggi
derajatnya dari orang Madura?

Kalau kita perhatikan baik-baik, isu rasial ini ada
dimana-mana. Di Amerika, orang Meksiko dianggap
orang yang paling pandai berbohong, hingga ada
anekdot, ketika orang Meksiko kecelakaan dan sekarat
di dalam mobilnya, ia berteriak minta tolong, namun tidak ada
yang mau membantu. Alasannya, orang Meksiko suka
bohong, sudah mati tapi ngaku masih hidup. Jadi tidak ada yang
percaya.

Hitler membasmi bangsa Yahudi yang jumlahnya ribuan
di Jerman karena merasa bangsa Yahudi lebih rendah
derajatnya dibandingkan ras Aria. Ribuan orang
Yahudi, besar-kecil, laki-laki atau perempuan, mati di
kamp-kamp konsentrasi. Salah satu yang kamp yang
paling mengerikan adalah kamp Auswich di Polandia.
Isu rasial juga terjadi di sini. Kita seringkali
mendengar bisik-bisik, ‘hati-hati dengan pejabat A,
dia anti Minang,’ atau ‘jangan menikah dengan pria suku B,
mereka suka beristri lebih dari satu,’ atau, ‘Kampus C
dikuasi oleh suku X, selain suku X dijamin tidak akan bisa lulus
dengan cepat dan nilai yang bagus,’ blablabla…

Saya heran ada orang yang merasa lebih tinggi
dibandingkan orang lain. Bisa jadi karena sukunya,
jabatan, keturunan dan lain sebagainya. Padahal, dari
masing-masing suku itu, selain memiliki tokoh panutan,
pasti juga memiliki oknum-oknum yang bermoral buruk.
Bukan hanya itu, setiap manusia juga pastilah memiliki dosa.
Tidak ada yang sempurna. Tidak ada orang yang sepanjang hidupnya
tidak pernah melakukan kesalahan. Tidak ada juga orang
yang sepanjang hidupnya salah terus. Sekali waktu, tentulah
kita akan tergelincir, terpeleset, hingga melakukan
kesalahan.

Hari ini mungkin kita memerankan tokoh baik, namun di
kali lain mendapat peran jahat. Lalu, mengapa masih
ada yang merasa paling tinggi derajatnya dibandingkan orang
lain?



__________________________________________________

45 komentar:

  1. ulasan yg begitu membuat saya tersenyum... dan lega,,
    perkenalkan diri saya…

    aku seorang manusia yg dilahirkan dan dibesarkan di kab bangkalan pulau madura, Dengan Ayah berasal dari jawa (solo) dan ibu berasal dari banyuwangi (keturunan madura) saya sering kali mengalami Rasisme oleh orang2 non madura, dikarenakan saya orang madura (padahal ane bukan madura tulen kl dilihat dr garis keturunan)... saya sampai heran... dan terheran-heran kenapa ya,,,

    pokoknya setelah saya tanya2..orang Madura dipandangan mereka buruk,,, (tidak semua orang yg non Madura adalah Rasis,ada juga kok yg malah bersahabat dengan saya, dan tidak sedikitpun punya pandangan buruk terhadap org Madura) saya tidak meng-generalisasi ya…

    sedikit cerita,,,,

    dulu saya pny pacar gadis bersuku jawa,, sudah 2,5 tahunan kami menjalin kasih,,, awal awal berpacaran orang tua dan keluarganya sdh pada rasis dech ke saya, krn suku ane penyebabnya….
    (padahal ane juga sesama muslim, keluarga ane juga jelas dr latar belakang yg Alhamdulillah baek, padahal lagi, ane bukan Madura tulen deh kl dipikir-pikir… aneh dech,,, ).. hal ini sdh ane jelaskan lhooo tentang latar belakang orang tua ane,,, tp malah mencari alasan : “ohhh kamu kan sdh lama tinggal disana ,pastinya kamu ikut tabiat orang-orang sekitar sana,,, hahaha,,, (sabarrrrr,,,, ya ALLAH ,,sampai segitunya)

    2,5 tahun lamanya ,kami mencoba bertahan berharap orang tua dan keluarga pacar ane dpt menyetujui hubungan kami,, ternyata hubungan kita sdh tidak bisa dilanjutkan lagi,, orang tua dan keluarga pacar ane tetap bersikukuh ingin memisahkan kita,,, dengan penuh kesedihan dan tangisan akhirnya kami berpisah,,,,

    Sejak kejadian itu ane menjadi traumatic banget,, akhirnya ane mencari wanita ASLI orang Madura saja, drpd nnt berpisah lagi, cm gara2 suku saja,,,,

    Tapi tenang itu mgnkin pengalaman pahit yg saya alami saja,, namun bnyk juga kok pernikahan silang antara orang Madura dan jawa dan suku-suku lainnya,,,,
    dan mereka enjoy-enjoy saja tidak ada hmbatan dalam keluarganya (tidak semua lhooo ya orang yg non madura pada rasiss)

    SAYA PALING TIDAK SUKA MENGGENERALISASI,,, ALIAS satu , dua, tiga orang suku tertentu yg berbuat buruk, malah semuanya jadi kena,,, tidak boleh gitu,,, marilah kita berpikir cerdas,,,

    Maaf curhat nich jadinya,,,, hehehe

    Perlu diketahui ,,

    ane yg sdh lama bertempat tinggal di madura,, secara tidak langsung ane sudah menjadi putra daerah ,,, dan mengerti banget tentang orang madura itu sendiri….

    orang Madura tidak seperti yg mereka diluaran sana bicarakan,, orang madura ya seperti orang pada umumnya dan suku pada umumnya,,, ada yg baik , ada yg setengah baik,,ada yg jahat , ada yg setengah jahat,,,, sama,,, suku dan kelompok masyarakat lainnya ya juga begitu,,, apa ya semuanya SUCI,,,, hehehe,,, tidak kan,,,Manusia itu UNik,, berbeda-beda,,, tidak semua sama,,,

    terima kasih kakak atas ulasannya,,,,

    maaf kakak komentar saya terlalu panjang kali ya,,, hehe

    maaf juga jika ada kata-kata yg kurang berkenan di hati kakak dan para pembaca pengunjung situs anda,,

    Salam

    Anti Rasisme

    BalasHapus
  2. sekarang sudah bisa kaaan...

    BalasHapus
  3. ~]]> Masyaallah...ga' segitunya...anda belum kenal baik dengan orang" Madura...coba mereka akkrabi...ajak share...apalagi yg msh kolot...dg keluguan mrk itu...!!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. pasti si mas ini belum baca sampai habis nih postingannya...

      Hapus
  4. ~]]> Masyaaallah...ga' segitunya kaleeee...!!!

    BalasHapus
  5. waaah bener juga ya,
    banyak image buruk yang berkembang di masyarakat soal 'kejelekan orang madura', saya sih nggak pernah hidup berdampingan dengan orang madura jadi nggak tau benernya gimana. tapi saya pernah main ke daerah situbondo, disitu kan banyao orang maduranya, orangnya juga baik-baik.

    jadi inget kata guru fisika saya, orang madura itu sangat setia kawan, kalo mereka sudah 'condong' ke seseorang maka dia akan rela melindungi orang itu sekalipun kehilangan nyawanya :3
    mereka juga orang pantang menyerah dan nggak malu melakukan apapun yang baik, contohnya dagang kali lima, mungkin karna itu ya banyak pedagang dimanapun itu yang orang madura,

    tentang ulasan diatas, kan gak semua orang madura gitu. tapi entah kenapa semua orang madura jadi dicap begitu T.T"
    harusnya kita semua bisa saling toleransi dong

    BalasHapus
  6. ini pencerahan sedikitt dari ane , bahwa sebeetulnya anjing madura itu adalah yahudinya indonesia, ini fakta .. suku busuk madura itu di benci dimana mana di semua daerah di indonesia bukan hanya di jawa ,silahkan ente cek di masyarakat seluruhnya.....ane kasih fakta valid apaada suku lain yang di bantai begitu keji selain etnis madura ,, mengapa ini terjadi karena madura busuk itu suku yang arogan ;tengik ' srakah ; rakus ;licik, suka hidup berkelompok dan bikin gara gara dimana2; para perantau madura ini sebetulnya sudah di usir dimana2 tapi dasar suku najis,kafir ;bau sapi;gak mau pergi juga dengan alasan semua tanah tuhan,,... sekarang ini madura sedang berperang dengan etnis banten dan betawi,,,ane gak habis mengerti knapa suku anjing madura ini gak pernah belajar dari pengalaman contohnya kasus sampit di kaltim ,,apa suku anjing madura ini lebih suka dipotong lehernya dari pada merubah tabiatnya yang seperti iblis itu ....waallaahumbisawwab....trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih parah mana org madura dari pada kata2mu itu boss?? jgn pandang orang sebelah mata boss...!!! Jgn asaal ngmong aja kau.. cri tau sebenarnya.. klau emang berani samperin aja orang madura.. jangan ngomong doank kalau gentle boss... bangsat loe

      Hapus
    2. TIpikal muslim oon.. slalu ini itu dikaitkan sama yahudi, kafir dll.. why always jews? loe tau ga sjarah madura? Kalo mau comment jgn oot yah apalagi mnghubungkan yahidi sama madura ckckck bikin malu saja

      Hapus
    3. Saya asli orang madura, anda mau menghancurkan keturunan kami? Silahkan datangi kami. Welcome Madura Island.

      Hapus
    4. Saya asli madura (tulen n no campur-campur). Anda membenci orang madura? Meyahudikan orang madura? Mau membasmi orang madura? Silahkan ajak suku anda mendatangi suku kami. Welcome Madura Island.

      Hapus
    5. Saya asli orang madura, anda mau menghancurkan keturunan kami? Silahkan datangi kami. Welcome Madura Island.

      Hapus
  7. madura memang layak dimusnahkan;;terimakasih pada panglima burung atas jasa2nya menbantu pemerintah memusnahkan suku madura busuk ; haram jadah' bau tokai sapi....

    BalasHapus
  8. sebaiknya pemerintah nkri mencontoh hitler dalam menhadapi masalah tentang etnis busuk madura ini; kumpulkan semua etnis anjing madura ini dari seluruh pelosok tanah air ,lalu kemudian masukkan kamar gaz ,,dan pastikan bahwa mereka memang betul2 musnah ,,agar kedepan nanti bangsat madura gak bikin persoaalan lagi....tolong sampaiikan usulan saya ini pada presiden terpilih yang baru nanti..waassalamm.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengecut banget nih orang, menghina tanpa menunjukan jati diri, saya orang Madura, Madura juga etnis ciptaan Allah, mau kau membantai mereka. sini kalau ente berani tunjukan jati dirimu.

      Hapus
  9. Saya juga madura asal bangkalan, selama ini temen2 saya sering nanyak tentang carok yg penuh dengan prinsip harga diri dan harga mati demi menegakkan nama baik buat karya ilmiahnya. Hasil sampelnya masih mengatakan bahwa orang madura teguh pendirian dan lebih baik mati dari pada bermandikan malu hehe, saya jg g paham, tp untuk urusan yg lici-licik itu manusiawi kok. Truck saya dua dihancuri n oleh bonex anak2 surabaya, tp itu jg manusiawi kok, jd g perlu berlebihan seperti itu, silahkan saja datang kemadura temui saya, insya allah akan saya perlakukan sebagaimana sulaiman menghormati balqis.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. masa caplokin tanah orang seenak dengkulnya...masih juga bisa bicara harga diri...madura itu maling..dan selamanya jadi maling..gak usah di diskusikan lagi...

      Hapus
  10. Keren tulisane mbak Fitri. Orang Madura sama saja dengan etnis lainnya. Bedanya hanya soal komunikasi saja yang berlainan. Tapi sebenarnya kita masih terjerat sisa pecah-belah era penjajahan lho. Makanya skg kita kadang suka menjelekkan satu sama lain...


    salam kenal dari orang Madura, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih apresiasinya mas. saya bukan sejarawan, hanya tidak suka saja kalau ada yang merasa lebih rendah atau lebih tinggi dari yang lain hanya gara-gara daerah asalnya. tulisan itu saya buat karena bagi saya yang orang sumatera ini, semua orang di Pulau Jawa itu ya orang Jawa. Belakangan saya diberitahu, orang Sunda tak mau dibilang orang Jawa. Dan tour guide kami itu tak menyebutkan orang Madura sebagai bagian dari orang Jawa. Bagi kami ya sama saja. Sama halnya orang-orang di Pulau Nias atau Pulau We adalah bagian dari orang Sumatera. Inilah awal dari rasa penasaran saya. Soal si mas pemandu kami itu, waktu saya bilang ke dia, "Mas, nggak boleh lo ngomong kayak gitu. Itu sara mas," eh, dianya diam saja seolah tak ada yang salah dengan ucapannya.

      Hapus
  11. pengalaman adalah guru yg terbaik...fakta dilapangan adalah acuan ..suku madura itu adalah suku yg paling sering bikin masalah dimana mana..ini fakta valid .tanyalah semua orang yg pernah bertetangga dengan suku madura...jawabannya pasti sama..benci dengan madura...sayangnya orang madura tak pernah menyadari hal ini...atau sengaja tutup kuping pura2 tak tahu......orang madura umumnya tak punya itikad baik untuk mengubah prilaku bajingan mereka...yg berpendidikanpun setali tiga uang ..sama saja... ..kalian tak sadar ketika madura menanam kebencian kalian akan panen bencana....di jakarta kalian menantang semua suku di ibukota...lihat saja nanti...apa yg akan terjadi......mudah2 an peristiwa sampit tak terulang di jakarta......salam damai...

    BalasHapus
  12. ooo tidak bisa,,, G bisa dibenarkan kl keliicikan itu manusiawi
    Sy kira licik itu bukan sifat dasar manusia
    tp sifat MURNI SYETAN
    kl ada manusia yg bersifat seperti itu dan merasa itu sdh benar seperti halnya tak berbuat dosa
    maka pantasnya dia bukan hidup didunia tapi diNERAKA

    RATU BALQIS dy memang licik thd nabi sulaiman, tapi begitu tau kl perbuatannya g baik dy segera bertobat dan masuk golongan nabi sulaiman. bukan malah membenarkan dan keras hati kl apa yg dilakukan itu benar spt halnya orang madura. UDAH TW BEDANYA...?

    Nah kl ada orang berbuat salah tp dy merasa keras membenarkan perbuatannya. menurut sanak sodaranya si benar..(katanya) tapi menurut agama dan pencipta alam.. belum tentu. justru LIICIK itu perbuatan yg merugikan sesama. Jangan harap masuk surga kl yg dicurangi tak membeikan maaf.

    BalasHapus
  13. INTINYA :

    - MADURA ITU :
    gak tau ini sifat baik apa sebaliknya:
    1. Dia baik setia kawan (tapi sama keluarga n kerabat dekatnya saja selain itu waduh DIANGGAPNYA ORANG LUAR, jangankan diperlakukan baik. Tp malah menikam dari belakang sama orang yg katanya ORANG LUAR. Bahkan sampai terang2an yg namanya NEPOTISME ITU begitu melekat erat. begitu ada AYAM GUYING (rejeki)

    2. Mereka hamba yg brsyukur
    saking bersyukurnya sampai jadi riak, gelang kalung sampai rantai anjing dipakek sekaligus (DUDUHNO OPONE KOYO NGUNU IKU jare wong jowo) padahal tak peduli halal haram hasil dy banting tulang ksana kemari. yg dy TAU CUMA HARGA DIRI DAN SUKA PAMER.

    3. Dermawan
    suka memberi tapi jgn seneng dulu memberi bukan dengan embel2 kl sy kesusahan km harus menolong dy. intinya pamrih. Ngasih pun kl dirasa g bakal bawa manfaat suatu saat g menguntungkan ya g akan memberi.

    4. Berani, giat tanpa MALU
    eits tunggu dulu dalam hal ini bukan berarti maduranian adalah petarung hebat, bertarung tapi ngandelin senjata ya sama aja OLGA/BENCONG, tp kl duel tangan kosong, saya kira g cuma orang madura yg bisa (NANG OMAHKU YO AKEH). toh juga g ada juga petinju asal madura yg ky cris john. TAPI yg sy maksud disini dy giat,kerja keras, seperti ibarat SONIC tapi buta, g peduli dengan aturan agama,pemerintah, apalagi masyrakat yg ia huni yg dy tau gmn perutnya kenyang istrinya pakek emas dikenal sbg org kaya tretanna makmur. tak peduli itu menipu org laen, dan dy terang2an g malu dah melanggar aturan KERAS HATI meski tanah yg ia huni tak ada suratnya mereka berdalih tanah milik tuhan dsb.. bahkan istilah malu hanya ada kalo harga dirinya diinjak, harta dan istrinya diganggu. YA MIRIP PENJAJAH/MARCOPOLO haha koyo dunyo duwene dddewe..
    mungkin menurut orang laen ini sangat mengganggu. dan orang madura g ngrasa itu (GAK RUMONGSO LEK SEKITARNYA TERGANGGU).

    4. CERDAS, TANGKAS, JELI:
    Eits tunggu dulu sifat ini didasari oleh keserakahannya akan dunia, kecerdasannya hanya untuk gimana caranya hidup senang di dunia mengumpulkan harta. bahkan bisa diibaratkn PEMBUNUH BERDARAH DINGIN. menyusup kesana kemari demi satu tujuan. bahkan sama menantunya sendiri tega licik. apalagi mantunya org jawa yg terkenal sumeh andap ashor nerimo. wah BISA DILIBAS DIPOROTIN DISIKSA dsb.

    INTINYA
    SIKAP sperti itu MENGGANGGU ORG LAIN /ETNIS LAEN.
    Di sekolah dasar sampe PERGURUAN TINGGI SUDAH DIJELASKAN. Jika ada perbedaan pendapat hendaknya diakukan dengan MUSYAWARAH dan mengacu pada norma2 tertentu, agama, kesopanan, dll.

    kl sifat ingin menang sendiri dengan kekerasan CAROK, bukan hukum manusia itu melainkan hukum rimba.TEMPATNYA YG HARUS DIASINGKAN ENTAH DIHUTAN ENTAH DIMANA YG PASTI G BISA DIKUMPULIN DENGAN MANUSIA

    kl ada yg membenarkan sifat LICIK itu manusiawi, g ada yang mau manusia diseperti itukan. itu sifat SYETAN. DAN SYETAN TEMPATNYA DINERAKA BUKAN DIDUNIA.

    Kl ada yg bilang madura 99% islam, pasti ISLAMNYA DANGKAL. kenapa..? karena orang yg dalem agamanya g sampai hati menggunakan cara BINATANG dalam menyelesaikan MASALAH. dan pastinya takut berbuat sebagaimana SYETAN yg menghalalkan segala cara.

    Nah negara ini celaka jika yg BODOH, yang DANGKAL MALAH MENDOMINASI Dengan sikap KERAS KEPALANYA.
    PASTI HANCUR, SEBAGAIAMANA ALLAH MENGHANCURKAN KAUMNYA YG TAK BERGUNA DIMUKA BUMI INI.

    ORG MADURA YG BAIK, MASUKAN2 seperti ini hendaknya diterima direnungkan dicamkan gimana caranya untuk membentuk kualitas manusia yg BAIK dimata tuhan dan bermanfaat bagi SESAMA.

    RENUNGKAN ITU, KHUSUSNYA ETNIS TERKAIT

    BalasHapus
  14. Saya orang jogja menjalin hubungan sama orang sumenep madura asli baik-baik aja, orang madura itu setia, ilmu agamanya juga bagus, nemuin keluarga saya di jogja saja sopan-sopan kok, jadi saya ga setuju kalo ada yg blng orang madura itu licik atau apa. Itu mah tergantung dari individu masing-masing, bukan dari suku atau ras nya.

    BalasHapus
  15. Bagus neh info nya,Sereemmm juga kalo ada perang saudara sebangsa dan setanah air.semoga damai selalu.amien

    BalasHapus
  16. Berkunjunglah ke madura,,insya Allah pemikiran anda akan jauh berbeda..jika anda sudah merasakan minum Dan hidanganya berarti anda Sudah menjadi bagian keluarganya,susah maipun senang..insya Allah....

    BalasHapus
  17. rasisme seperti memang sudah mengakar di masyarakat, sebenarnya tidak mungkin seekor singa melahap manusia bila tidak ada sebab, begitu juga manuisa dalam konteks Madura tidak mungkin juga semena kepada orang lain tanpa sebab, kita juga punya fikiran dan hati.

    BalasHapus
  18. Teman saya kuliah orang madura semua, malahan sampe kayak sodara sendiri tuh, pada baik2 smua dan sering becanda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih. ada suara asli yang keluar dari pengalaman pribadi.

      Hapus
  19. semua sifat baik dan buruk itu ada di dalam diri manusia jadi jangan salahkan suku, agama yang dianutnya kalau ada orang yang berbuat kurang baik jangan bawa2 agama dan sukunya karena pada dasarnya semuanya sama di mata Tuhan. anda yang mengucapkan kata2 buruk seperti itu tidak ubahnya kelakuan anda sendirilah yang buruk jangan bawa2 orang lain.mohon maaf jika tersinggung ini hanya sekedar pencerahan berfikir untuk kebaikan kita bersama. terimakasih

    BalasHapus
  20. Saya menyimak dengan tenang. Walaupun tidak mencatat
    di buku, tapi otak saya menyimpannya dengan
    baik. Dan kemudian, seolah menemukan ide menarik untuk
    dibicarakan, ia mulai menerangkan tentang
    karakteristik orang Madura. Begini lebih kurang katanya, “Orang
    Madura terkenal sebagai orang yang licik. Bila mereka

    menemukan suatu kawasan yang tidak ada pemiliknya,
    maka mereka akan mengambilalih tempat itu. Hari
    pertama mereka akan bersembunyi di dalam sebuah kardus di
    lokasi itu, dari pagi sampai malam di dalam kardus
    itu. Hari kedua mereka akan membangun gubuk dan hari ketiga
    mereka akan menguasai tempat itu. Jadi, ibu-ibu, saya
    ingatkan, hati-hati dengan orang Madura.” ...........
    hati2 dengan orang madura? siapa anda ngomong spt itu? setiap suku orangnya gak seperti itu semua mbak!!, liat orang arab? apa orang arab islam semua? enggak masih ada orang kristen nya, liat orang roma? apa katholik semua? enggak masih ada islamnya, jadi orang tuh yg bener kalo mau post, malu udah berkeluarga otak nya gak di pake

    BalasHapus
    Balasan
    1. judul tulisan itu saya kutip dari kata-kata tour guide itu. dia yang mengingatkan kami untuk berhati-hati pada orang Madura. jadi bukan saya. kalau Anda baca lagi tulisan saya sampai akhir, Anda tahu posisi saya dimana

      Hapus
    2. lagian, kok anda memotong tulisan saya sampai di situ saja? apa gak baca apa yang saya tulis setelahnya? jadi orant tuh, kalau mau koment, pakai juga otaknya ya mbak, malu dibaca orang sedunia!

      Hapus
  21. Ayah saya orang Bukittinggi, penah bekerja di jabodetabek malah nggak kerasan, sering resign dari perusahaan disana..setelah itu dia diterima kerja di bumn yang berpusat di sumenep saat itu..dia berdomisili di sumenep dari tahun 1976 hingga thn 2007

    BalasHapus
  22. Hahaha.... Wong meduro ancen mbokne jancok.... Kalo kamu yang asal comment, dan mau tahu jawabannya?? Gsah jauh jauh datang ke surabaya, sidoarjo, gresik.... Tanya orang asli sana pasti tahu kenapa nama madura begitu jeleknya dimata orang jawa timur.
    Dan kenapa pemandu wisata bicara jujur kepada kalian, karna begitu liciknnya madura... Kalau anda berdomisili disekitar kampung madura, anda pasti akan sepaham dengan saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertanyaan saya, apa pentingnya kami tahu pandangan orang jawa timur tentang tetangganya? emang kami mau ngapain coba? kami datang hanya sebagai pelancong. nengok kiri kanan dari dalam bus aja. ke madurapun tidak. untuk apa kami harus diingatkan soal orang madura segala? apa itu harus disampaikan kepada pelancong? dan saya ingat lagi sekarang, waktu di menjelaskan tentang semua hal soal orang madura, itu ibu-ibu rombongan pelancong seperti gak denger, asyik aja ngobrol sesama mereka atau komen-komen pemandangan di luar jendela. gak ada yang nanggepin, kecuali saya. saya yang langsung teriak 'itu sara!' sama pemandunya.

      Hapus
  23. Apa anda pernah datang ke madura? Berinteraksi langsung? Tidak semuanya orang madura begitu... Yang sara itu ANDA!

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya memang belum pernah ke sana. kalau anda baca tulisan saya sampai akhir, pertanyaan anda akan terjawab sendiri

      Hapus
  24. aq dr bangkalan ad d jayapura .... aq org madura jd maafin aq jika aq ad salah krn aq asli madura yg gk tau apa apa.. slesai skolah d madura thn 2010 aq lgsung mrantau ksni jayapura papua .. sala

    BalasHapus