Senin, 23 Februari 2009

Kiamat 2012?

Sebuah stasiun tivi menyiarkan ulasan tentang kiamat yang akan terjadi di Indonesia pada 2012. Tak kurang dari Mama Laurent dan Ki Gendeng Pamungkas mengungkapkan hasil terawangnya tentang tahun itu.

Menurut kedua orang yang mengaku dapat melihat hal-hal di masa depan itu, pada 2012 nanti akan terjadi beberapa gunung meletus secara serentak. Diikuti pula dengan tsunami. Lengkap sudah.
Mama Laurent dengan gaya cueknya yang khas mengatakan, ia tak dapat menerawang tahun 2013 karena semua terlihat gelap. "Saya hanya melihat tahun 2012 yang penuh peristiwa besar seperti bencana alam, gempa, tsunami dan sebagainya. Tapi saya tak dapat menerawang tahun 2013. Hasil terawangan saya ke tahun itu gelap sama sekali," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ki Gendeng Pamungkas.
Secama ilmiah, seorang pakar luar angkasa entah siapa namanya, sori lupa, mengatakan bahwa jumlah sampah manusia di luar angkasa sudah mencapai titik jenuh. Sampah ini berupa satelit dan sebagainya yang sudah tak terpakai lagi, dibiarkan melayang-layang begitu saja di angkasa luar. Jumlahnya sudah demikian banyak sehingga sangat berpotensi terjadi tabrakan dengan sesamanya.
Masih belum cukup, ditambah lagi pendapat seorang anak indigo yang saya lupa juga namanya, mengatakan bahwa akan terjadi peristiwa alam besar di tahun 2012 nanti. Gempa bumi, tsunami, dan banjir. "Seperti kiamat ya?!" katanya dengan lugu.
Ustad Jeffry Al Buchori mengatakan, sudah banyak tanda-tanda alam bahwa dunia ini sudah tua dan siap untuk dikiamatkan. Banyak contoh yang sudah terlihat seperti jumlah wanita yang lebih banyak dari laki-laki, banyaknya muncul makhluk-makhluk aneh, dan lain sebagainya. Untuk makhluk aneh ini, dapat dicari di situs-situs berita, sungguh beragam macamnya. Ada seorang ibu yang melahirkan bayi kembar di Maluku, satu manusia, perempuan, satu lagi buaya. Ada pula yang menemukan jenglot berupa ular berkepala manusia, ikan berkepala manusia. Tidak sekali pula kita melihat dan mendengar cerita tentang anak manusia yang dikutuk menjadi binatang.
Benar-benar dunia ini sudah tua. Amat tua. Manusia sudah merasa biasa saja merendahkan dirinya lebih rendah dari binatang. Mereka meninggalkan norma agama, dan bahagia dengan gemerlap dunia. Tentu kita masih ingat dengan artis-artis baik mancanegara maupun lokal, yang bangga punya anak tanpa menikah. Atau hamil dulu baru menikah. Di kehidupan sehari-hari, sungguh mengerikan sikap manusia yang sudah terbawa syahwatnya. Tidak sedikit yang memperkosa anak sendiri, darah dagingnya sendiri, atau bahkan membunuhnya. Kejadian ini sungguh mengerikan.
Mungkin memikirkan dahsyatnya bahaya yang mengancam anak-anaknya, maka seorang ibu, sarjana kimia ITB (kalau tidak salah), membunuh anak-anaknya. Alasannya, takut tak bisa memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Sebuah ketakutan yang sesungguhnya melanda semua ibu yang mengerti, betapa kejamnya dunia di luar rumah mereka.
Hal yang sama juga menakutkan saya. Namun bedanya, setiap kali ketakutan itu datang, saya langsung punya senjata pamungkas yang selama ini tak pernah mengecewakan. Allah. Saya tak lupa berdoa padaNya, agar senantiasa menjaga anak-anak saya. "Mereka tak ada dalam penglihatanku saat ini ya Allah, tapi aku yakin, mereka semua selalu berada dalam lindungan dan pengawasanMu. Aku serahkan mereka padaMu ya Allah, jagalah mereka, lindungi dari perbuatan tercela, dari perbuatan buruk manusia dan jin, dari kecelakaan, dari peristiwa-peristiwa buruk..." dst..
Kalau sudah begitu, maka aku akan tenang.
Siang itu, setelah menonton siaran itu, kukatakan pada si Sulung Lira, "Orang-orang mengatakan kiamat akan terjadi pada 2012 nanti. Sesungguhnya hanya Allah yang tahu kapan kiamat akan datang. Mungkin besok pagi, mungkin nanti malam. Semuanya rahasia. Kalau kita ingin selamat dan masuk surga, jangan tinggalkan shalat, berbuat baiklah dengan sesama, termasuk dengan adikmu," (secara dia setiap hari bentrok dengan adiknya yang keriting).
Maka kamipun shalat zuhur berjamaah di kamar setelah itu. Terlihat ia menyerap kata-kataku dengan baik, matanya menatap lekat, tersirat di sana ketakutan sekaligus ketenangan. Semoga ia percaya, bahwa ada Allah tempat bergantung yang tak akan mengecewakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar