Jumat, 13 Februari 2009

Berkorban

Minggu lalu kita umat Islam baru saja merayakan Hari Raya Idul Adha. Pada hari itu, mungkin dapat kita pastikan hampir semua rumah memiliki persediaan daging sapi ataupun kambing untuk tiga hingga empat hari ke depan.
Di mesjid saya, lebih dari 20 ekor sapi disembelih. Dagingnya dibagi-bagikan kepada masyarakat sekitar. Tak pandang bulu, kaya ataupun miskin, semua kebagian. Bahkan, mereka yang ikut berkurban mendapatkan servis yang lebih dibandingkan mereka yang tidak ikut. Servis itu adalah, mendapatkan jatah daging lebih awal dibandingkan yang lain serta dalam jumlah yang cukup mengenyangkan pula. Dalam kantong plastik jatah peserta kurban itu tidak akan ditemukan lemak-lemak yang hanya akan meningkatkan kolesterol, jeroan-jeroan yang mengeluarkan aroma khas, ataupun tulang belulang yang hanya pas untuk diolah menjadi sup. Bukan. Bukan itu. Yang ada hanyalah daging-daging empuk, bersih, dan segar.
Saya berpikir, tidakkah ini menyalahi substansi kurban itu sendiri? Bukankah sebenarnya kita berkurban untuk membersihkan harta kita, membaginya dengan orang lain yang kebetulan kurang beruntung? Lalu mengapa justru orang-orang yang ikut berkurban yang mendapatkan hak istimewa? Kalau dipikir-pikir, orang-orang yang ikut berkurban itu tentulah dapat membeli daging kapan saja. Sementara orang-orang yang kuang mampu, jangan-jangan ada yang hanya menikmati makan daging sekali setahun, bertepatan dengan hari raya Qurban.
Dalam kehidupan sehari-hari, sesungguhnya kita juga dihadapkan pada pilihan-pilihan yang menuntut pengorbanan. Orang yang memutuskan untuk menikah, berarti telah mengorban kebebasan dirinya dalam pengertian positif dan negatif. Orang yang memutuskan untuk bekerja juga telah mengorbankan waktunya untuk mengurus pekerjaan itu dan terkadang juga mengorbankan keluarga dan diri sendiri. Kini, terpulang kepada diri kita sendiri, sudah tepatkah pilihan kita pada sesuatu hingga pengorbanan yang telah kita berikan untuk pilihan itu, pantas adanya? Atau sebaliknya, sudah pantaskah pengorbanan kita untuk sesuatu yang telah kita dapatkan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar